Thursday, 21 February 2019
Kalanya saat orang menutup hatinya untuk siapapun, saat itu kamu dateng bersikukuh menyakinkanku bahwa tak semua orang sama dan bahwa tak semua orang dateng membawa kisah yg sama dengan yg sebelumnya. Bahagia rasanya, melihat kamu yg dengan pelan menunjukan semuanya. namun semua itu sirna hanya dalam sekejap mata, kamu terlalu cepat menyimpulkan bahwa kamu tak berhasil membuatku lupa dan keluar dari rasa takutku hanya karena kamu mendapati sikapku sama seperti sebelum kamu menyakinkanku. Hingga akhirnya sikapmu perlahan berubah. mulai berkurang dan membuatmu jarang menghubungiku bahkan menyariku saat aku sengaja tak memberi kabarpun jarang kau lakukan.
Beribu tanda tanya muncul. Kenapa kamu begitu cepat menyimpulkan sikapku? Kenapa kau tak peka dengan maksud yg aku bungkus dengan hal lain?
Comeback please. Bukan. Bukan kamu yg tidak berhasil. Hanya saja aku yg tak tau cara menyampaikan semua ini padamu. Aku takut salah mengambil langkah (lagi) yg membuat seseorang akhirnya pergi. Hari demi hari aku mulai kehilangan, aku mulai rindu. Aku mulai berpikir mencari cara agar bisa kembali seperti dulu dengan sikapmu itu. Aku seakan tak rela kamu hilang begitu saja dariku. Satu persatu mulai ku jalankan namun aku hanya mendapati respon-responmu yang cuek seadanya dan balasanmu seperti pujangga yg tak semangat menulis puisi hanya satu baris kalimat. Sekarang aku kehilangan cara, aku kehilangan orang yg benar-benar berhasil membuatku keluar dari kisah-kisah sebelumnya setelah beberapa orang juga mencoba namun tak berhasil. Entah harus dengan cara apa aku mengapresiasi yg sudah kamu berikan, aku hanya bisa mengucapkan maaf dan terimakasih karena kamu sudah mau berjuang walau pada akhirnya kamu juga yg meninggalkan luka baru.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
