Wednesday, 21 January 2015
Nama : Ika Yulistyamawati
Kelas : 2PA15
Npm : 14513242
Psikologi dan Internet dalam lingkup transpersonal
A.Global Brain dan Peran internet
Global brain adalah konsep dimana semua orang diplanet ini dapat terhubung hanya dalam satu jaringan. layaknya seperti sistem saraf untuk planet bumi. Dengan internet seseorang dapat berkomunikasi, berbagi informasi tanpa mengenal ruang dan waktu. Selain itu, dengan internet semua orang akan lebih cepat mengetahui informasi dan dapat menambah wawasan mereka dengan cepat. Seperti otak, internet juga mempunyai peranan-peranan dan fungsi agar bisa saling berhubungan. WWW( World Wide Wibe ) dapat dikatakan sebagai organisasi otak yang mirip dengan neuron yang terhubung dengan hyperlink layaknya seperti sinapsi dan bersama membentuk jaringan asosiatif sepanjang informasi menyebar. Lalu muncul media sosial yang yang dapat digunakan masing-masing orang layaknya aktivitas saraf yang menyebar. Jadi internet dapat dikatakan seperti otak untuk media proses.
Peran internet sebagai mediasi memungkinkan terbentuknya berbagai model atau kondisi Consciousness dan dapat pula mendorong collektif Unconsciousness Di era globalisasi saat ini peran internet sangat dibutuhkan oleh manusia. Sebenarnya banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh jika kita menggunakan internet, salah satunya adalah kita dapat mencari informasi yang kita inginkan secara cepat dan luas. Namun selain itu internet juga dapat mengubah pola hidup kita, yakni memungkinkan kita membentuk kondisi Consciousness dan juga collektif Unconsciousness pada diri kita.
1.Consciousness Menurut Teori Freud dalam buku ( Fiest & Fiest : 2010) Consciousness didefinisikan sebagai elemen-elemen mental yang setiap saat berada dalam kesadaran. Ini adalah satu-satunya tingkat kehidupan mental yang bisa langsung kita raih. Sedangkan dalam bahasa prancis bisa diartikan sebagai “hati nurani” dan menurut Sartre kesadaran bersifat intensional dan tidak dapat dipisahkan di dunia. Kesadaran merupakan bagian kecil dari kepribadian. Kondisi sadar adalah kondisi dimana sebenarnya kita mengetahui, merasakan yang terjadi pada diri kita serta perilaku apa yang kita lakukan.
Ketika kita dalam kondisi sadar, saat itu kita berada dalam kondisi berfikir, dapat menyikapi sesuatu hal, memungkinkan kita untuk bergerak dan mengambil kesputusan serta memahami apa yang terjadi terhadap suatu realistas. Dalam kecanggihan teknologi saat ini. Peran internet memungkinkan kita mendorong terbentuknya kondisi Consciousness (kesadaran). Contohnya, Anak-anak remaja saat ini telah menyadari bahwa baginya peran internet dalam kehidupannya sangatlah penting. Perkembangan global akan internet membuatnya mereka sadar bahwa mereka mau tak mau telah ketergantungan terhadap internet. Karena apabila anak remaja itu tidak sadar akan perkembangan teknologi, hal itu akan membuatnya semakin ketinggalan zaman. Walapun demikian, akan lebih baiknya para anak remaja yang telah sadar akan pentingnya internet mulai bijak dalam menggunakan media tersebut dengan baik dan sadar untuk memilih-milih informasi dalam internet. Karena ketika kita salah menerima informasi, hal itu akan berdampak kepada perubahan perilaku kita.
2.Collective Unconsciousness Collective Unconsciousness atau Ketidaksadaran kolektif berada dipikiran bawah sadar dan aktif mempengaruhi pikiran, emosi dan tindakan kita. Ketidaksadaran kolektif adalah pengalaman nenek moyang yang di wariskan dari generasi ke generasi yang kurang lebih sama pada seluruh budaya di dunia ini ( Jung, 1934/1959). Ketidaksadaran Kolektif bertanggungjawab terhadap kepercayaan terhadap agama, mitos serta Legenda. Ketidaksadaran kolektif bisa muncul kapan saja dalam situasi dan kondisi apapun. Lalu mengapa internet dapat mendorong kita ke kondisi Collective Unconsciousness?. Internet sesungguhnya memberikan banyak manfaat kepada penggunanya namun banyak orang yang cenderung menerima begitu saja informasi-informasi tanpa harus difikirkan kembali. Contoh peran internet yang memungkinkan kita membentuk kondisi Collective Unconsciousness adalah ketika kita sedang mencari informasi yang kita butuhkan dengan cepat kita cenderung menggunakan internet sebagai medianya. Ketika kita sedang mencari informasi melalui Google, kita menuliskan pertanyaan“ Bagaimana cara menjadi wanita yang menarik ?” Pastinya kita akan membuka banyak link yang isinya memuat banyak blog. Dari sekian blog yang kita baca pada intinya mengatakan bahwa wanita yang menarik itu adalah wanita yang mempunyai hidung macung, berbadan tinggi, mempunyai kulit putih dan mulus, sexsy serta berambut panjang. Ketika kita membaca itu dan meyakininya, kita dapat menginterpretasikan bahwa semua wanita yang menarik didunia ini pasti berfisik seperti itu. Mengapa kita dapat menginterpretasikan seperti itu ? karena pada dasarnya kita mempunyai Collective Unconsciousnesness (pengalaman-pengalaman nenek moyang yang diturunkan dari generasi ke generasi) yang meyakini bahwa semua wanita yang dapat dikatakan menarik itu sesuai dengan klasifikasi seperti yang diatas. Sehingga kita cenderung akan merubah kondisi tubuh kita agar sama seperti hal itu. Walaupun kita dalam kondisi sadar namun pikiran kolektif ketidaksadaran kita muncul, kita cenderung mempercayainya dan dapat mempengaruhi pikiran dan tindakan kita. Dampak psikologisnya kita akan cenderung tertekan dengan tuntutan seperti itu karena mau tak mau hal itu harus dilakukan jika kita ingin menjadi wanita yang menarik.
FENOMENA PLAGIAT YANG TERDAPAT DALAM INTERNET
Fenomena plagiat dalam internet
Plagiat atau Plagiarisme internet adalah penciplakan atau penggunaan semula karya yang didapati melalui laman internet, menjadikan idea orang lain sebagai hak sendiri tanpa sebarang kredit diberikan kepada penulis asal dan karya asal. Kata ‘Plagiat’ itu sendiri berasal daripada perkataan bahasa Inggeris ‘Plagiarism’ yang terhasil daripada perkataan Latin, ‘Plagiarius’, dan perkataan Greek ‘Plagion’. Kata ‘Plagion’ ini membawa maksud menculik atau mencuri sesuatu atau seseorang. Kamus Dewan pula mendefinasikan plagiat sebagai perbuatan meniru, mencontoh karangan (tulisan, hasil kerja orang lain) atau mengutip karangan orang lain (tanpa izin penulis asal). Plagiat juga dianggap sebagai mencedok,yaitu mencedok ciptaan orang lain dan menyiarkannya sebagai ciptaan sendiri.
Plagiat di Internet. Terlalu banyak aktiviti plagiat yang boleh dilakukan menerusi Internet. Antara aktiviti plagiat ini kebiasaanya melibatkan teks, perisian komputer, animasi – tidak kira dalam bentuk video, audio, grafik dan sebagainya. Terdapat juga aktiviti plagiat di mana teks daripada artikel, buku, blog, wikipedia dan jurnal ditiru. Beribu-ribu hasil carian seperti artikel, data dan gambar boleh didapati dengan hanya menaip kata kunci dan melakukan satu carian yang mudah. Hasil carian diperoleh dalam masa beberapa saat sahaja. Hasil carian kemudiannya boleh di salin tampal (copy-paste), di muat turun ke dalam komputer sendiri malahan ada yang sanggup bertindak lebih jauh lagi – dengan membayar bagi mendapatkan salinan karya tersebut.
Menurut wikipedia, terdapat 7 aktiviti yang boleh digolongkan sebagai tindakan plagiat:
1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan anda sendiri
2. Mengakui idea orang lain sebagai idea anda sendiri
3. Mengakui penyelidikan, data dan uji kaji orang lain sebagai kepunyaan anda sendiri
4. Mengakui karya kelompok orang lain sebagai hasil anda sendiri
5. Menyajikan tulisan yang sama pada masa yang lain tanpa menyebut asal-usulnya (karya asal)
6. Menyalin, meringkas dan menulis semula perkataan, ayat atau idea yang diperoleh daripada sumber lain dan menulis semula mengikut kefahaman anda sendiri.
7. Melakukan terjemahan bahasa tanpa menyatakan sumber asal terjemahan tersebut
Terdapat beberapa faktor penyebab mengapa seseorang itu melakukan plagiat. Antaranya seperti yang berikut:-
1. Kesuntukan masa dan tiada idea dalam menyiapkan sesuatu tugasan
2. Tiada kemahiran dalam melakukan penyelidikan
3. Sikap mereka yang melakukan plagiat itu sendiri
4. Kurang pendedahan tentang plagiat dan undang-undang hak cipta
Faktor Tindak Plagiat
Beberapa faktor yang menyebabkan tindak plagiat masih terjadi di kalanagan mahasiswa adalah:
1. Kurangnya pengetahuan tentang aturan penulisan karya ilmiah
Mahasiswa seringkali di berikan banyak tugas oleh dosen. Di dalam membuat tugas yang di berikan oleh dosen, sebagian mahasiswa belum mengerti tentang bagaimana tata cara membuat karya ilmiah. Oleh sebab itulah sangat penting untuk memahami tata cara penulisan yang baik dan benar.
2. Penyalahgunaan teknologi
Di dalam erang yang serba modern, banyak sekali kita mendapatkan sebuah informasi. Entah itu melalui medai cetak maupun media elektronik. Akan tetapi banyak mahasiswa yang menggunakan teknologi sebagai bahan referensinya, internet adalah salah satu contoh yang sering di gunakan oleh mahasiswa untuk bahan referensi. Akan tetapi mahasiswa sering tidak mencantumkan sumber yang mereka peroleh ke dalam tugasnya.
3. Malas
Sifat malas pasti ada pada dalam diri seorang manusia, begitupun seorang mahasiswa pasti mempunyai sifat malas. Karena dengan banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen sehingga mereka mengambil jalan pintas dengan copy-paste karya seseorang dengan tidak mencantumkan darimana sumber yang mereka dapatkan.
4. Tidak percaya diri
Mahasiswa sangat berbeda sekali dengan seorang siswa. Seringkali mereka tidak percaya diri akan pikiran-pikiran yang mereka keluarkan. Bahkan mereka beranggapan karya orang orang lain di anggap lebih sempurna dari pada karyanya sendiri. Tetapi tiu belum pasti benar. Yang harus di tanamkan di dalam diri setiap mahasiswa adalah kepercayaan diri.
5. Hanya menginginkan nilai bagus
Bayak mahasiswa yang kuliah hanya untuk mendapatkan gelar saja. Mereka tidak dapat mengembangkan pola fikirnya. Sehingga mereka berfikiran sempit dengan beranggapan kuliah hanya untuk mendapat nilai bagus. Sehingga mereka mengambil jalan pintas untuk mendat nilai bagus dari dosen.
6. Sanksi belum ditegakkan secara tegas
Di Indonesia sudah terdapat perlindungan terhadap hasil karya seseorang. Akan tetapi hukum yang sudah ada belum secara maksimal di tegakkan. Sehingga tindak plagiat masih terjadi di kalangan mahasiswa. Bahkan tidak dapat di bedakan antara kaya yang asli dengan karya jiplakkan. Karena ahlinya seorang plagiator.
Upaya Untuk Mengurangi Tindak Plagiat
Ditinjau dari faktor-faktor yang telah diuraikan diatas, penyebabkan plagiat tetap berlangsung di kalangan mahasiswa, ada beberapa upaya yang harus di lakukan oleh mahasiswa untuk mengurangi plagiat ialah sebagai berikut:
1. Mempelajari tata cara penulisan karya ilmiah.
Di dalam kehidupan sebagai mahasiswa kita harus selalu membaca. Kita pasti mendapatkan buku panduan untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah. Sehingga kita baca dan pahami bagaimana tatacara dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah.
2. Tindakan yang tegas bagi para plagiator
Hukum harus bertidak tegas terhadap para plagiator. Jangan pandang bulu. Sehingga dalam penegakan hukum dapat berjalan dengan lancar dan membuat jera para plagiator.
3. Menanamkan moral anti plagiat dalam diri sendiri
Penanaman moral anti plagiat sangat penting sekali. Mereka harus percaya diri dalam mengerjakan tugas. Bukan nilai yang baik dalam mengerjakn tugas, tetapi ilmu yang bermanfaatlah yang kita cari. Sehingga terdi sifat menghargai antar karya seseorang.
Sumber :
http://septianaini.blogspot.com/2014/01/psikologi-dan-teknologi-internet_24.html
http://dhiyadhey.blogspot.com/2014/01/fenomena-plagiat-yang-terdapat-dalam.html?m=1
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
