Sunday, 11 October 2015
Nama : Ika Yulistyamawati
Kelas : 3pa15
NPM : 14513242
A. PSIKOLOGI MANAJEMEN
Secara etimologi, psikologi berasal
dari kata Yunani "psycho" yang artinya jiwa, dan "logos"
yang artinya ilmu pengetahuan.Jadi psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang jiwa.Baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar
belakangnya.Dengan singkat disebut ilmu jiwa.
Secara terminologi Psikologi menurut
kesimpulan para ahli adalah ilmu yang mempelajari semua tingkah laku dan
perbuatan individu.Dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.
Secara terminologi.pengertian manajemen adalah
serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengeerakan,
mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendaya
gunakan sumber daya manusia sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Ada
beberapa jenis manajemen, yaitu :
Manajemen Sumber
Daya Manusia. Dalam hal ini difokuskan pada unsur manusia pekerja.
Pokok-pokok yang dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia adalah
perencanaan, pengorganisasian , kedisiplinan, pengembangan, dan
sebagainya.Manajemen Permodalan. Fokus tertuju pada "bagaimana menarik
modal yang cost of money nya relatif rendah dan bagaimana modal"Manajemen
Akuntansi Biaya. Membahas masalah material, agar efisien dan efektif. Jadi
dalam hal ini bagaimana cara agar terciptanya barang yang berkualitas dengan
harga yang relatif rendah.
Manajemen
Produksi. Mengenai pengertian produksi, tata ruang perusahaan, peralatan, dan
cara-cara untuk memproduksi barang/jasa agar kualitasnya baikManajemen
pemasaran.Bagaimana agar orang-orang mau mengkonsumsi atau menggunakan
barang/jasa yang diproduksi.
B.
PSIKOLOGI
ORGANISASI
Psikologi organisasi adalah bidang yang
menggunakan metodologi ilmiah untuk lebih memahami perilaku individu dalam
pengaturan organisasi. Pengetahuan ini diterapkan, dalam berbagai cara, untuk
membantu fungsi organisasi lebih efektif. Hal ini penting karena organisasi
yang efektif biasanya lebih produktif, sering memberikan jasa berkualitas
tinggi dan biasanya lebih sukses secara finansial dari organisasi yang kurang
efektif.
Dalam arti paling umum, psikologi organisasi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku individu dan perilaku
kelompok dalam aturan organisasi normal.Katz dalam Khan, dalam karya klasik
mereka, The Psychology Social Organisasi (1978), menyatakan bahwa esensi dari
sebuah organisasi adalah pola atau motif perilaku manusia.Ketika berperilaku
berpola, maka struktur dikenakan pada individu.
A.
DEFINISI
KOMUNIKASI
Kata atau
istilah komunikasi ( dari bahasa inggris “communication” ), secara
epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus,
dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makana
“berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminilogis merujuk pada adanya proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang
terlibat dalam komunikasi ini adalah manusia.
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut dijelaskan secara
efektif oleh Effendy bahwa para ahli komunikasi sering mengutip paradigma yang
dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyannya, The Structure and Function of
Communication in Society. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk
menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: WhoSays
What In Which Channel to Whom with What Effect?
Paradigma Laswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur
sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu:
·
Komunikator (siapa yang mengatakan?)
·
Pesan (mengatakan apa?)
·
Media (melalui saluran apa?)
·
Komunikan (kepada siapa?)
·
Efek (efek apa?)
Jadi, berdasarkan paradigma Laswell, secara sederhana
prosese komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan
menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang
menimbulkan efek tertentu.
B.
DIMENSI- DIMENSI
KOMUNIKASI MELIPUTI :
a. Isi
Isi adalah apa
yang dibicarakan dalam komunikasi antara satu orang dengan orang yang lain atau
bahkan lebih.
b. Kebisingan
Kebisingan adalah
tinggi rendahnya suara yang terdengar dalam melakukan komunikasi atau juga bisa
dikatakan hal hal yang menggangu pengiriman.
c. Jaringan
Jaringan
adalah sejauh mana seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukan
komunikasi. Diantaranya ada komunikasi yang bergantung pada (jaringan satelit ).
d. Arah
Dalam komunikasi
terdiri dari 2 arah yaitu :
1. Komunikasi 1 arah adalah hanya satu orang
berbicara menyampaikan informasi untuk satu orang atau lebih contohnya promosi
produk tertentu atau guru dikelas.
2. Komunikasi 2 arah adalah adanya interaksi
antara satu orang menyampaikan informasi satu orang atau lebih juga ikut
berbicara sehingga terciptanya interaksi untuk menyampaikan beberapa informasi.
III.
MEMPENGARUHI
PERILAKU\
A.
DEFINISI
PENGARUH
Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa
pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga
gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di
sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu
orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga
mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.
·
PERUBAHAN
PERILAKU INDIVIDUAL
Bentuk-bentuk
Perubahan Perilaku Individu.
1.
Perubahan Alamiah
( Natural Change )
Perilaku manusia
selalu berubah.Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah.Contoh
: perubahan perilaku yang disebabkan karena usia seseorang.
2.
Perubahan
terencana ( Planned Change )
Perubahan
perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh
subjek.contoh : perubahan perilaku seseorang karena tujuan tertentu atau
ingin mendapatkan sesuatu yang bernilai baginya.
3.
Kesediaan untuk
berubah ( Readdiness to Change )
Apabila terjadi
suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam organisasi, maka yang
sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau
perubahan tersebut, dan ada sebagian orang lagi sangat lambat untuk
menerima inovasi atau perubahan tersebut.
Contoh :
perubahan teknologi pada suatu lembaga organisasi, misal dari mesin ketik
manual ke mesin komputer, biasanya orang yang usianya tua sulit untuk menerima
perubahan pemakaian teknologi tersebut.
·
MEMPENGARUHI
SIKAP DAN PERILAKU
1.
Pengertian Sikap
Sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang
menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan
tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan
sekitarnya.
Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000)
mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to
react) secara positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap
obyek – obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999)
berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses
motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia
individu.
Sedangkan La Pierre (dalam Azwar, 2003)
memberikan definisi sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan
antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau
secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah
terkondisikan.Lebih lanjut.
Soetarno (1994) memberikan definisi sikap
adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak
terhadap obyek tertentu.Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu artinya tidak
ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peritiwa,
pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.
Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian
sikap, tetapi berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas maka dapat
disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan
untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di
dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya.Selain itu
sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif
terhadap obyek atau situasi.
2.
Pengertian
Perilaku
Perilaku adalah
keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang
merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik.
·
Robert Y. Kwick
(1972) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme
yang dapat diamati dan bahkan dipelajari.
·
Menurut
Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme
terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila
ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut
rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan
perilaku tertentu pula.
3.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap
Proses
belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial,
individu membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang
dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap
adalah:
·
Pengalaman
Pribadi
Untuk dapat
menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan
yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman
pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan
emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.
·
Kebudayaan
B.F. Skinner
(dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam
membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku
yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran)
yang dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku
tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.
·
Orang lain yang
dianggap penting
Pada umumnya,
individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang orang yang
dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan
untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang
dianggap penting tersebut.Media massa Sebagai sarana komunikasi, berbagai media
massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini
dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan
landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan
memberi dasar afektif dalam mempresepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga
terbentuklah arah sikap tertentu.
e. Peran Wewenang Dalam Psikologi Manajemen
Wewenang
adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Secara klasik,
wewenang dimiliki oleh atasan dan bawahan berkewajiban mematuhinya.Kondisi ini
dapat menimbulkan kekuasaan yang sewenang-wenang. Pandangan pengakuan
berdasarkan adanya pengakuan dari seseorang yang dipengaruhi terhadap orang
lain yang mempengaruhi mereka. Dengan demikian, dalam lingkup sempit, wewenang
yang sah belum tentu memperoleh pengakuan orang lain.
Peranan
kekuasaan (power) di dalam proses mempengaruhi. Memusatkan pada suatu bentuk
kekuasaan, yaitu wewenang (authority). Pengertian wewenang terutama adalah
mengenai pangkat, peranan dan posisi yang resmi sebagai alat untuk
mengendalikan dan mempengaruhi perilaku atau pribadi-pribadi lain. Wewenang
adalah suatu alat untuk membatasi perilaku (sekalipun jika pembatasan itu
menimbulkan frustasi), untuk menciptakan keserbasamaan dengan jalan meratakan
perbedaan individual.Wewenang adalah suatu alat yang penting dan efisien sebab
wewenang mempunyai keuntungan seperti senapan pemburu.Wewenang sebagai suatu
senjata yang membatasi, yang terbuka dan langsung.
Penggunaan
wewenang secara bijaksana merupakan fakto ewenang dan kekuasaan sebagai metoda
formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan individu maupun
organisasi.Wewenang formal tersebut harus di dukung juga dengan dasar-dasar
kekuasaan dan pengaruh informal.Manajer perlu menggunakan lebih dari wewenang
resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka, selain juga tergantung
pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan mereka.Weber
menyebut wewenang sebagai wewenang yang legal dan sah.Weber juga membagi
wewenang menjadi wewenang kharismatik, rasional, dan tradisional.
Menurut
Edward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada personal dan
perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada personal
mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa instik, motif,
kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia.
f.
Faktor Biologis
Telah diakui
secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan bukan
perngaruh lingkungan atau situasi.Diakui pula adanya faktor-faktor biologis
yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis.Yang
paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan istirahat,
kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya.
·
Unsur yang ada di
dalam wewenang :
a.
Wewenang
ditanamkan pada posisi seseorang. Seseorang mempunyaiwewenang karena posisi
yang diduduki, bukan karena karakteristik pribadinya;
b.
Wewenang tersebut
diterima oleh bawahan. Individu pada posisi wewenang yang sah melaksanakan
wewenang dan dipatuhi bawahan karena dia memiliki hak yang sah; serta
c.
Wewenang
digunakan secara vertikal. Wewenang mengalir dari atas ke bawah mengikuti
hierarkii organisasi.
·
Ada 4 Macam model
mempengaruhi seseorang, diantaranya:
a. Dengan menggunakan Wewenang.
b. Dengan menggunakan Tekanan dan paksaan.
c. Dengan Melakukan Manipulasi.
d. Dengan melakukan Kerja sama.
Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung:
PT. Remaja Rosda
Karya
Leavit,
J. (1987). Psikologi Managemen, Alih Bahasa, Zarkasi, M. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
;;
Subscribe to:
Comments (Atom)
Powered by Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
