Saturday, 30 November 2013
Bab 3
3.1 Pendekatan kesustraan
Pengertian sastra dan seni
Sastra adalah hasil kreasi seseorang berupa tulisan yang indah.
Seni adalah ungkapan ekspresi jiwa seseorang secara langsung yang berhubungan dengan penglihatan, pendengaran serta perbuatan yang menimbulkan rasa indah
Peranan sastra
Dari dulu
sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan mati. Dalam kenyataan karya
sastra dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra
dapat memberikan pencerahan pada masyarakat modern. ketangguhan yang sangat
dibutuhkan dalam pembangunan. Di satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat
dapat menyadari masalah-masalah penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa
merekalah yang bertanggung jawab terhadap perubahan diri mereka sendiri.
Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk
berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong
munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam
kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk
Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.
Selain melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan
masyarakat modern yang beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan
dapat memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan
emosional, dan mempertajam penalaran seseorang.
Sastra tidak hanya melembutkan hati tapi juga menumbuhkan rasa cinta kasih kita
kepada sesama dan kepada sang pencipta. Dengan sastra manusia dapat
mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu jauh lebih indah dan mempesona.
Hubungan sastra, seni , dan IBD
Sama-sama memiliki objekyang sama yaitu manusia. Sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui interaksi yang beraneka ragam macamnya. Bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. jika manusia hidup tanpa bias menyalurkan ekspresi mereka dan tidak bias berinteraksi dengan manusia lainnya. Maka akan menyebabkan kejiwaan manusia tersebut terganggu.
3.2 Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa
Pengertian prosa
Prosa adalah cerita rekaan yang diartikan sebagai bentuk cerita yang mempunyai pameran, peristiwa, dan alur yang di hasilkan dari imajinasi.
Jenis-jenis prosa
1. Prosa lama
Yang dimaksud dengan istilah prosa lama di sini adalah karya prosa yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama Indonesia, yakni masyarakat tradisional. di wilayah Nusantara.
2. Prosa baru
Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat.
5 komponen dalam prosa lama
1. Gurindam
bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdir dari dua baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh.
2. Legenda
Legenda (Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang enpunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
3. Cerita rakyat (folklore)
adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.
4. Fabel
Fabel diambil dari bahasa Belanda yang berarti cerita yang menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya. Misalkan cerita kancil atau cerita Tantri di Indonesia.
Banyak satrawan dan penulis dunia yang juga memanfaatkan bentuk fabel dalam karangannya. Salah seorang pengarang fabel yang terkenal adalah Michael de La Fontainedari Perancis. Penyair Sufi Fariduddin Attar dari Persia juga menuliskan karyanya yang termashur yakni Musyawarah Burung dalam bentuk fabel. Biasa pada sebuah fabel tersirat moral atau makna yang lebih mendalam.
5. Hikayat
adalah cerita, baik sejarah, maupun cerita roman fiktif, yang dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk meramaikan pesta. Contoh; Hikayat Hang Tuah, Hikayat Seribu Satu Malam, dan lain-lain.
5 komponen dalam prosa baru
1. Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani
2. Novel
adalah karya sastra berbentuk cerita panjang yang menyatu menjadi buku.
3. Biografi
Adalah daftar riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
4. Otobiografi
Adalah daftar riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh dirinya sendiri.
5. Kritik
adalah analisis untuk menilai suatu karya sastra. Tujuan kritik sebenarnya bukan menunjukkan keunggulan, kelemahan, benar atau salah sebuah karya sastra dipandang dari sudut tertentu,tetapi tujuan akhirnya mendorong sastrawan untuk mencapai penciptaan sastra setinggi mungkin dan mendorong pembaca untuk mengapresiasi karya sastra secara lebih baik.
3.3 nilai-nilai dalam prosa fiksi
Pengertian prosa fiksi
Prosa fiksi adalah prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. biasanya tokoh peristiwa dan latar dalam fiksi bersifat imajiner. Hal ini berbeda dengan karya nonfiksi. Dalam nonfiksi tokoh, peristiwa, dan latar bersifat faktual atau dapat dibuktikan di dunia nyata (secara empiris).
Nilai-nilai yang ada dalam prosa fiksi
1. Memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dalam membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana pengalaman yang dialaminya sendiri. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh aneh dan daerah yang belum pernah dikunjungi
2. Memberikan informasi
Dapat memberikan informasi yang tidak ada di ensiklopedia. Didalam novel kita dapat mempelajari sejarah atau laporan jurnalistik.
3. Memberikan keseimbangan wawasan
Dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
4. Memberikan informasi cultural
Dapat menstimuli imaginasi,dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa, misalnya novel Siti Nurbaya, dan lain-lain.
2 karya satra
- Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya
mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Contoh : Karya sastra Indonesia di jaman Jepang.
- Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya
biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.
Contoh prosa
Endayani , lahir di purwokerto-banyumas tanggal 10 oktober 1965. Pendidikan dasar dan menengah diselesaikan di purwokerto sebelum melanjutkan pendidikan tinggi di keterampilan IKIP bandung. Sarjana pendidikan keterampilan diraih pada tahun 1993 dan magister pendidikan keterampilan pada tahun 1997. Jabatan sebagai dosen UNY di Yogyakarta sejak tahun 2000 sampai sekarang. Selain mengajar, ia juga menggeluti berbagai aktivitas penerbitan media observasi. Berangkat dari pengalaman mengajar dan kecintaannya pada dunia pendidikan, dosen yang sedang menyelesaikan pendidikan S-3 di UGM Yogyakarta ini telah menuangkan beberapa gagasannya melalui penulisan buku. Hasil karya yang sudah di rampungkan ada : keterampilan mengasah otak kanan, keterampilan akan terbentuk menjadi skill.
3.4 ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi
Pengertian puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh rima, ritme, ataupun jumlah baris dalam bait, serta ditandai oleh bahasa yang padat
Kreativitas penyair dalam membangun puisinya
- Figura bahasa
seperti gaya personifikasi, metafora, dan perbandingan. sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
- Kata-kata yang berjiwa
kata - kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
- Kata-kata yang berkonotatif
kata - kata yang diberi tambahan nilai - nilai rasa dan asosiasi – asosiasi tertentu.
- Kata-kata yang ambiguitas
kata - kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
- Pengulangan
berfungsi untuk mengintensifkan hal - hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam IBD
- Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Kemampuanyang menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya
- Puisi dan kesadaran individual
Dengan membaca puisi, setiap individu dapat diajak untuk menengok hati dan pikirannya sendiri maupun hati dan pikiran individu lain. Sebab, melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, dan ia juga menjelaskan pengalaman setiap orang.
- Puisi dan keinsyafan social
Puisi juga dapat memberikan kepada manusiaa tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang terlibat dalam issue dan problema social
Contoh puisi
Aku raga sang hawa
Dari rahim sang bunda
Pada segumpal darah
Dari tubuh penuh peluh
Pengagum indah karya ilahi
Pencipta sang khalik
Dari keagungan yang esa
Diantara para hamba sahaya
Atas kerendahanMu aku ada
Dari hembusanMu aku bernafas
Dibalik gelap lorong dunia
Debu ini menjadi raga
Daftar Referensi :
http://jaririndu.blogspot.com/2011/07/peranan-sastra-dalam-dunia-pendidikan.html
http://rrim.wordpress.com/2012/10/28/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
http://sisyfasyfa4.blogspot.com/2011/04/komponen-prosa-lama-dan-komponen-prosa.html
http://coretan-mahasiswa12.blogspot.com/2012/03/nilai-nilai-dalam-prosa-fiksi.html
http://wibawaadiputra.wordpress.com/2013/03/21/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
Friday, 29 November 2013
Bab 2
2.1 Manusia
Unsur-unsur yang membangun manusia
Unsur yang membangun manusia dibagi atas 2 pandangan :
1) Manusia terdiri dari 4 unsur yang terikat oleh :
a. Jasad : badan kasar manusia yang tampak dari luar, dapat di raba dan menempati ruang
b. Hayat : mengandung unsur hidup yang di tandai dengan gerak
c. Ruh : arahan tuhan yang bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran
d. Napas : kesadaran tentang diri sendiri
2) Manusia memiliki kepribadian yang terdiri :
- Id : nafsu agresif dan libido
- Ego : tugasnya memberi pertimbangan
- Super ego : lebih kepada moral
2.2 Hakekat manusia
Hakekat manusia
Adalah peran ataupun fungsi yang harus di jalankan oleh setiap manusia. Pada dasarnya manusia di ciptakan tuhan sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk lainnya. Oleh karena itu, tuhan memberikan akal, pikiran, perasaan, serta hawa nafsu yang berfungsi untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Selain itu, tuhan juga menciptakan manusia sebagai makhluk sosial.
Membedakan manusia dengan makhluk lainnya
Hal yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah manusia mempunyai akal, pikiran, perasaan serta hawa nafsu. Sedangkan, makhluk yang lainnya hanya ada yang memiliki hawa nafsu saja atau perasaan saja.
2.3 kepribadian bangsa timur
Kepribadian bangsa timur
Kepribadian bangsa timur terutama Indonesia, masyarakatnya sangat erat dengan rasa kebersamaan yang bisa di bilang sebagai kepribadian bangsa. Bangsa timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Bangsa timur juga identik dengan berambut hitam, berkulit sawo matang. Sebagian besar cara berpakaian masyarakat timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena kebanyakan masyarakat timur memeluk agama islam, dan menjunjung tinggi norma yang berlaku. Namun, sekarang banyak masyarakat timur yang mengikuti kebiasaan masyarakat barat.
Bagan psikososiogram manusia
Penjelasan:
• Nomor 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu
berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan
pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam, sehingga tidak disadari lagi
oleh individu yang bersangkutan. Contohnya : impian atau cita-cita yang
diinginkan.
• Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious). Lingkaran itu terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan, tetapi siapapun juga dalam lingkarannya. Hal itu disebabkan ada kemungkinan, bahwa :
* ia
takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya, atau karena ia
punya maksud jahat.
* ia sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan
mendapat respons dan pengertian yang baik dari sesamanya, atau takut bahwa
walaupun siberi respons, respons itu sebenarnya tak diberikan dengan hati yang
ikhlas atau juga karena ia takut ditolak mentah-mentah.
* ia malu karena takut ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah
yang mendalam.
* ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk
menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi kepada sesamanya.
• Nomor 4
disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious). Lingkaran ini di dalam
alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan
perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada
sesamanya, yang dengan mudah diterima dan dijawab oleh sesamanya.
• Nomor 3 disebut limgkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang
orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu diajak
bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan
tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekananbatin atau
dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup yang menyulitkan.
• Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap
sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang,
binatang atau benda-benda itu bagi dirinya.
• Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jarak jauh, terdiri dari pikiran dan sikap
dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan
dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang
sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
Contohnya : ketika seorang pedagang melihat berita tentang DPR akan mengadakan
rapat.
• Nomor 0 disebut lingkaran dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan lingkaran nomor 1, hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa bodoh.
2.4 pengertian kebudayaan
Definisi kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup, mengembangkan keturunan dan meningkatkan taraf kesejahteraan dengan segala keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumber- sumber alam yang ada disekitarnya.
Tokoh-tokoh kebudayaan
- Tokoh politik Indonesia
· Adnan buyung nasution
· Akbar tandjung
· Amien rais
· Susilo bambang yudhoyono
- Tokoh ekonomi Indonesia
· Boediono
· Revrisond baswir
· Widjojo nitisastro
2.5 unsur-unsur kebudayaan
7 unsur kebudayaan universal
Menurut koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada 7 unsur kebudayaan. Dia menyebutkan sebagai isi pokok kebudayaan.tujuh kebudayaan universal sebagai berikut :
§ System kepercayaan
Menurut Koentjaraningrat agama adalah kepercayaan yang dimiliki oleh setiap manusia dalam pencapai kehidupan yang nyaman baik secara spiritual maupun jasmani. Mengenai arti kepercayaan , disamping berdimensi berpikir, maka manusia berdimensi percaya. Percaya adalah sifat dan sikap membenarkan sesuatu, atau menganggap sesuatu sebagai kebenaran.
§ System kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
§ System pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
§ Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
§ Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
§ System mata pencaharian hidup
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
§ System peralatan hidup
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
Tujuh kebudayaan tersebut diurutkan dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah. dari system kepercayaan sampai system peralatan hidup.
Membedakan kebudayaan dalam 2 bentuk wujud
- Kebudayaan material
Adalah semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan ini juga mencakup barang-barang. Seperti : pakaian, televise, pesawat terbang.
- Kebudayaan nonmaterial
Adalah ciptaan-ciptaan yang abstrak (tidak nyata) yang di wariskan dari generasi ke generasi. Seperti : dongeng, tari tradisional, cerita rakyat.
2.6 wujud kebudayaan
3 wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya :
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu : gagasan, aktivitas, dan artefak.
1.
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.
2. Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak
(karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
2.7 orientasi nilai budaya
5 masalah pokok kehidupan manusia dalam system nilai budaya :
· Hakekat hidup manusia
mengenai hakekat hidup manusia. Dalam banyak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Budha misalnya, menganggap hidup itu buruk dan menyedihkan. Oleh karena itu pola kehidupan masyarakatnya berusaha untuk memadamkan hidup itu guna mendapatkan nirwana, dan mengenyampingkan segala tindakan yang dapat menambah rangkaian hidup kembali (samsara) (Koentjaraningrat, 1986:10). Pandangan seperti ini sangat mempengaruhi wawasan dan makna kehidupan itu secara keseluruhan. Sebaliknya banyak kebudayaan yang berpendapat bahwa hidup itu baik. Tentu konsep – konsep kebudayaan yang berbeda ini berpengaruh pula pada sikap dan wawasan mereka.
· Hakekat karya manusia
Ada kebudayaan yang memandang bahwa kerja itu sebagai usaha untuk kelangsungan hidup (survive) semata. Kelompok ini kurang tertarik kepada kerja keras. Akan tetapi ada juga yang menganggap kerja untuk mendapatkan status, jabatan dan kehormatan. Namun, ada yang berpendapat bahwa kerja untuk mempertinggi prestasi. Mereka ini berorientasi kepada prestasi bukan kepada status.
· Hakekat waktu manusia
Ada budaya yang memandang penting masa lampau, tetapi ada yang melihat masa kini sebagai focus usaha dalam perjuangannya. Sebaliknya ada yang jauh melihat kedepan. Pandangan yang berbeda dalam dimensi waktu ini sangat mempengaruhi perencanaan hidup masyarakatnya.
· Hakekat alam manusia
Ada yang percaya bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan manusia. Sebaliknya ada yang menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari harmoni dan keselarasan dengan alam. Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap pola aktivitas masyarakatnya.
· Hakekat hubungan manusia
Dalam banyak kebudayaan hubungan ini tampak dalam bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan dan bertindak. Kebudayaan yang menekankan hubungan horizontal (koleteral) antar individu, cenderung untuk mementingkan hak azasi, kemerdekaan dan kemandirian seperti terlihat dalam masyarakat – masyarakat eligaterian. Sebaliknya kebudayaan yang menekankan hubungan vertical cenderung untuk mengembangkan orientasi keatas (kepada senioritas, penguasa atau pemimpin). Orientasi ini banyak terdapat dalam masyarakat paternalistic (kebapaan). Tentu saja pandangan ini sangat mempengaruhi proses dinamika dan mobilitas social masyarakatnya.
2.8 perubahan kebudayaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsure kebudayaan baru
- System otoriter yang sukar menerima unsur kebudayaan baru.
- Terbatasnya masyarakat memiliki kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat.
- Jika pemikiran hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
- Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
Penyebab terjadinya gerak/perubahan kebudayaan
- Terjadi akibat adanya kelahiran
- Terjadi akibat adanya hal-hal baru
- Media yang mereka lihat. Biasanya dari media yang mereka lihat masing-masing mempunyai pengaruh positif juga negative bagi masyarakat itu sendiri.
2.9 kaitan manusia dan kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu wadah yang tak bisa di pisahkan dalam kehidupan. Manusia sebagai makhluk tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun-temurun.
Contoh hubungan antara manusia dengan kebudayaan
Kebudayaan di Indonesia yang sering kita temui pada tempat-tempat umum adalah “Budayakan Mengantri”. Budaya mengantri sebenarnya memiliki sisi hal positif. Karena dengan adanya budaya mengantri, dapat melatih sejauh mana seseorang memiliki kesabaran. Indonesia masih termasuk dalam wilayah bagian timur, sehingga kebudayaan yang paling menonjol adalah dalam segi budaya berpakaian. Budaya berpakaian di Indonesia lebih cenderung sopan dan memiliki etika yang baik untuk dilihat, dibandingan dengan cara berpakaian masyarakat bagian luar atau barat. Di Indonesia sendiri pada saat ini sedang mengembangkan budaya behijab bagi para muslimah se-Indonesia terutama ditunjukkan untuk para generasi muda sekarang. Banyak komunitas-komunitas hijab yang sudah berkembang dan memiliki banyak cabang yang tersebar dibanyak wilayah Indonesia. Budaya ini merupakan budaya positif yang harus terus dikembangkan.
Pengertian dialektis
Dialektis bersangkutan dengan dialektika, yang artinya adalah variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakai.
3tahap dalam proses dialektis :
1. Eksternalisasi → proses dimana manusia mengekspresikan dirinya.
2. Objektivitas → proses dimana masyarakat menjadi suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi → proses dimana masyarakat di pelajari oleh manusia
Sumber Referensi :
http://ferdiputra.blogspot.com/2012/03/unsur-unsur-yang-membangun-manusia.html
http://oinsabrinaa.blogspot.com/
http://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/10/96/
http://rumahsosiologiku.blogspot.com/2012/12/tiga-wujud-kebudayaan.html
http://jasmerahnasiku.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-kebudayaan.html http://parkjiyoung.wordpress.com/2013/01/07/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/
;;
Subscribe to:
Comments (Atom)
Powered by Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
